Jika bujang merupakan suatu opsi pekerjaan, aku boleh dibilang, bujang profesional.
"Lagipula mereka semua adalah kesementaraann, walau membahagiakan sih."
Aku mendefinisikan suatu hubungan sosial antar lawan jenis sebagai 'keterlanjuran', ya ketika seseorang terlanjur meruntuhkan tembok pertahanannya, ketika seseorang sudah terlanjur berada di posisi di mana ia tidak bisa berpaling, dan terlanjur terbiasa dengannya.
Tapi, bukannya sinis dengan emosi dan rasa.
Jika harus menjadikan diri sebagai pihak yang mengidap ketergantungan terhadap orang lain, toh untuk apa? Eksistensiku tak mau dilebur jadi satu apabila nanti aku merapat dengannya.
Entahlah, jika tiba waktunya nanti, ia akan sama-sama terdiam denganku menatap langit kosong tanpa bicara sepatah kata. Tak perlu ribuan kata lagi, tak perlu menyusun hari paling indah untuk dihabiskan. Dan mungkin saat itu pekerjaanku ialah, pengisi sela jemari profesional.
Meski butuh waktu 10 tahun lagi, tak apa, asal memang seharusnya bersama.
No comments:
Post a Comment