Monday, January 7, 2013

Relatif Terhadap Sesuatu yang Relatif

Menghitung waktu dilakukan dengan menghitung berapa lama gelap berganti terang, menghitung dengan berapa kali peralihan gelap terang yang dibutuhkan ketika bumi mengelilingi orbitnya. Definisinya ada karena melihat sesuatu pergantian. Dengan melihat posisi relatif bumi terhadap posisi matahari yang sebenarnya relatif jika dibandingkan dengan kumpulan galaksi yang terus bergerak, patut disadari bahwa konsep hitungan waktu yang kita pakai itu sudah sangat tidak bisa diklaim sebagai sesuatu yang bisa didefinisikan secara global dan spesifik seperti bagaimana kita gunakan sekarang.

Tubuh manusia sendiri sudah punya 'waktu', istilahnya ya dengan seberapa lama tubuh kita akan mengalami pengrusakan atau penuaan. Jadi sebenarnya manusia hidup dengan waktunya masing-masing. Tidak ada istilah meninggal muda atau panjang umur. Tolak ukurnya ya bagaimana mereka benar-benar bisa hadir di waktu-waktu yang pernah mereka alami, bukan sekedar ada, tapi hadir.

Bukan bermaksud merusak tatanan fisika yang pernah diajarkan, penulis sendiri sadar bahwa fisika bisa diterapkan, karena kebetulan kuliahnya di bidang yang berhubungan. Tapi bukankah sedikit melegakan bahwa dunia ini tidak memiliki konsep waktu yang sama seperti yang kita pernah duga sebelumnya. Orang yang meninggal tiga puluh tahun dinilai tragis sedangkan hidup hingga delapan puluh tahun dinilai sebagai suatu hal yang diimpi-impikan.

Meskipun sebenarnya harus diketahui juga bahwa sekarang kita sedang mati perlahan, ya mungkin penulis harus mengurangi kesinisannya seiring penulis perlahan mati.

No comments:

Post a Comment