Thursday, March 22, 2012

Menari Tanpa Bergerak

Di kejauhan terlihat senyum seorang wanita sambil menurunkan tatapannya, entah apa yang membuatnya dia tersenyum, ku kira senyumnya akan segera berakhir, namun setelah detik demi detik, ia masih berdiri di sana dengan tatapannya yang menunduk.

Ia terlihat seperti sedang asik dengan dunianya sendiri, andai aku bisa mengikuti imajinasinya.

"Hahhh...." aku yang terduduk sambil menghela nafas. Mungkin jika hariku runtuh aku ingin ada di dekatnya, mungkin jika harinya runtuh, aku akan menghiburnya.

"Ah itu emang tipe lo aja kali, yang misterius cenderung kayak batu jalan...." dan ya, komentar. Memang aku memiliki kecenderungan, kecenderungan untuk menyukai apa yang orang lain tidak mampu saksikan, menyukai apa yang orang lain tidak dengar, bukan aku mencintai suatu keunikan secara berlebihan. Aku hanya suka melihat apa yang bisa dilakukan lebih jauh ketimbang tumpukan kulit, bedak, dan pakaian minim.

Hari tak harus cerah, hati tak harus gundah.

Meskipun hari hariku berantakan, aku merasa hatiku senada dengan alam, aku berjalan tenang, khawatir dengan cukup, tertawa dengan cukup, dan dengan perasaan seringan angin.

Secara tak sadar, tariannya mempengaruhiku.

No comments:

Post a Comment